Imani mayam bhante, bhattani saparivarani, bhikkhusanghassa onojayama. Sadhu no bhante bhikkhusangho. Imani bhattani, saparivarani patigganhatu, amhakam digharattam hitaya sukkhaya.
Bhante, perkenankanlah kami mempersembahkan dana makanan ini beserta kebutuhan lainnya kepada Sangha. Sudilah kiranya bhante menerimanya. Semoga kebajikan ini membawa berkah dan kebahagiaan bagi kami untuk selama-lamanya.
Sudinam vata me danam. Asavakkhayavaham nibbanam hatu me anagata kale.
Segala persembahan yang telah kupersembahkan dengan benar, semoga memberi hasil dalam memusnakan semua kotoran (asava), dan tercapainya Nibbana pada masa yang akan datang.
Patisankha yoniso pindapatam patisevami, neva davaya na madaya na mandanaya na vidhusanaya, yavadeva imassa kayassa thitiya yapanaya vihim suparatiya brahmacariyanuggahaya. Iti purananca vedanam patihankhami navanca vedanam na uppadesami, yatra ca me bhavissati anavajjata ca phasuviharo cati.
Merenungkan tujuan sebenarnya saya memakan makanan ini: bukan untuk kesenangan, bukan untuk memabukkan, bukan untuk menggemukkan badan, atau pun untuk memperindah diri; tetapi hanya untuk kelangsungan dan menopang tubuh ini, untuk menghentikan rasa tidak enak (karena lapar) dan untuk membantu kehidupan bersusila. Saya akan menghilangkan perasaan yang lama (lapar) dan tidak akan menimbulkan perasaan baru (akibat makan berlebih-lebihan). Dengan demikian akan terdapat kebebasan bagi tubuhku dari gangguan2 dan dapat hidup dengan tentram
Tampilkan postingan dengan label Paritta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Paritta. Tampilkan semua postingan
Senin, 25 Mei 2009
Rabu, 27 Februari 2008
Ovadapatimokkha
Khanti paramam tapo titikkha
Nibbanam paramam vadanti Buddha
Na hi pabbajit parupaghati
Samano hoti param vihethayanto
Sabbapapassa akaranam
Kusalassupasampada
Sacittapariyodapanam
Etam Buddhana sasanam
Anupavado anupaghato
Patimokkhe ca samvaro
Mattannuta ca bhattasmim
Patananca sayanasanam
Adhicitte ca ayogo
Etam Buddhana sasanati
Kesabaran, ketabahan adalah cara bertapa terbaik
Para Buddha bersabda : Nibbana adalah yang tertinggi
Seseorang yang melukai orang lain,
menyakiti orang lain,
bukanlah seorang samana
Tidak berbuat segala keburukan,
mengembangkan kebajikan,
menyucikan pikiran sendiri
adalah ajaran para Buddha
Tak menghujat, tak menyakiti,
terkendali dalam tata susila,
tahu ukuran dalam hal makan,
hidup di tempat yang tenang,
berusaha mengembangkan pikiran luhur,
adalah ajaran para Buddhqa
Nibbanam paramam vadanti Buddha
Na hi pabbajit parupaghati
Samano hoti param vihethayanto
Sabbapapassa akaranam
Kusalassupasampada
Sacittapariyodapanam
Etam Buddhana sasanam
Anupavado anupaghato
Patimokkhe ca samvaro
Mattannuta ca bhattasmim
Patananca sayanasanam
Adhicitte ca ayogo
Etam Buddhana sasanati
Kesabaran, ketabahan adalah cara bertapa terbaik
Para Buddha bersabda : Nibbana adalah yang tertinggi
Seseorang yang melukai orang lain,
menyakiti orang lain,
bukanlah seorang samana
Tidak berbuat segala keburukan,
mengembangkan kebajikan,
menyucikan pikiran sendiri
adalah ajaran para Buddha
Tak menghujat, tak menyakiti,
terkendali dalam tata susila,
tahu ukuran dalam hal makan,
hidup di tempat yang tenang,
berusaha mengembangkan pikiran luhur,
adalah ajaran para Buddhqa
Langganan:
Postingan (Atom)